Menyaksikan Kelahiran Filsafat Yunani; Sebuah Pengantar Kajian Filsafat
Berpikir merupakan karakter khas yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya, pun yang menjembatani manusia untuk menciptakan estafet peradaban, hingga bisa sampai ke era modern kini. Proses ini tidak akan lepas dari peran tokoh-tokoh terkemuka yang berani tampil beda dibandingkan yang lain, guna menguak dan memberi solusi atas problematika yang sedang hangat pada zamannya. Kondisi geografis, politik dan sosial masyarakat pun turut mempengarungi hasil pemikiran tokoh di setiap masa. Hasil inilah yang nantinya akan mengalami proses deduksi untuk mencapai kematangan nalar pikir.
Membincang perkembangan pemikiran manusia, Yunani merupakan salah satu daerah yang maju dalam hal itu. Salah satu yang menandai kemajuan tersebut adalah kelahiran filsafat di sana. Pada awalnya, masyarakat Yunani berusaha memecahkan persoalan-persoalan kejadian alam dengan sebatas mengandalkan pengenalan empirisme (panca indra). Sehingga pemikiran mereka hanya menitikfokuskan pada pembahasan kosmologi (alam semesta) saja. Seiring berjalannya waktu, pemikiran mereka pun mulai berkembang menuju pengenalan secara rasionalis dengan objek pembahasan yang lebih luas. Sehingga pengenalan secara rasional tersebut merupakan salah satu ciri dari filsafat Yunani.
Istilah "filsafat" dan "filsuf" berasal dari Bahasa Yunani philosophia dan philosophos, philo memiliki arti pecinta sedangkan sophos ialah kebijaksanaan, yang dari gabungan kedua kata tersebut menghasilkan makna “pencinta kebijaksanaan”. Istilah ini, pertama kali dikemukakan oleh Pythagoras (abad ke-6 SM), hingga menjadi sebuah istilah yang lazim digunakan pada era Sokrates dan Plato (abad ke-5 SM) sampai era sekarang.
Di kalangan masyarakat Yunani, Sophos (kebijaksanaan) sendiri memiliki kaitan erat dengan karakter dewa-dewa, yakni kemampuannya mencapai level bijaksana. Sehingga orang yang mempunyai jiwa kebijaksanaan kala itu dianggap telah melangkahi batas-batas nasib seorang manusia. Memiliki kebijaksanaan berarti telah mencapai suatu status adimanusiawi, dan itu sama saja dengan hybris (rasa sombong) yang selalu ditakuti dan dihindari masyarakat Yunani, sehingga mereka menambah kata philo (pecinta) sebagai penyemat terhadap mereka yang memiliki kebijaksanaan.
Melihat kemunculan filsafat di Yunani secara garis besar, bisa kita klasifikasikan ke dalam dua jenis proses. Secara teoritis dimulai dari mitologi yang menjadi tatanan nilai dalam masyarakat Yunani. Namun, secara perlahan tatanan nilai tersebut tergeser, sebab adanya ketidakpuasan atas jawaban yang terus-menerus dalam bentuk mitos. Pada abad ke-6 SM, timbul pendekatan logos (rasional) yang perlahan menanggalkan tradisi mitos. Yaitu, saat pengetahuan mereka sudah berbentuk skema yang tersusun rapi di dalam akal (konseptual), maka pendekatan inilah yang disebut filsafat. Disamping filsafat merupakan buah dari akulturasi antara mitos dan logos.
Di samping secara Sosio-Historis, pola kehidupan masyarakat Yunani berupa polis memiliki ciri khas tertentu. Antara lain, yaitu sistem swasembada dalam bidang ekonomi—menjadikan mereka tidak tergantung kepada daerah lain, juga otonomi (mempunyai hukum sendiri) sehingga jauh dari kesewenang-wenangan. Ciri yang terakhir, mereka menggunakan sistem demokrasi di dalam ranah pemerintahan. Hal inilah yang membedakan Yunani dengan bangsa lain. Sehingga keberadaan polis memberikan kedudukan istimewa terhadap logos (rasional) di tengah-tengah masyarakat Yunani, serta turut membantu menyongsong kelahiran filsafat di bumi Yunani.
Dalam untaian yang lebih subtil, kelahiran filsafat Yunani merupakan sebuah proses revolusi ilmiah; perubahan secara radikal sekumpulan identitas terluas dalam tatanan nilai masyarakat Yunani. Kita akan menyaksikan peradaban yang semula berakar dari kekuatan khayali manusia dalam menafsirkan kehidupan di sekitarnya, menjadi kekuatan nalar ilmiah yang mengangkat ide-ide dari kedalaman bumi menuju ketinggian langit. Pada awal abad ke-6 SM, Thales lahir mengawali gerakan revolusi ini, hingga sebuah kota bernama Athena kelak akan menjadi lumbung dari kelahiran para filsuf Yunani.
Komentar
Posting Komentar