Postingan

Menjawab Kontroversi Kelahiran Filsafat Di Yunani

Gambar
Bermain-main dengan filsafat bak bermain dengan bayang-bayang, semu dan tidak jelas. Filsafat tidak lebih dari sekedar ilmu yang mengawang-ngawang. Mengawang bisa berarti terlalu tinggi dan rumit, hingga tidak mudah dicerna oleh kebanyakan orang. Di sisi lain mengawang juga diartikan tidak realistis, konyol dan kegiatan orang yang kurang kerjaan. [1] Maka tidak heran jika mayoritas manusia cenderung menyibukkan diri dalam aktivitas dunia ya ng materalis dan praktis dibanding berfilsafat. Rupanya isu tentang naik-turunnya nilai tukar rupiah dan kemelut suasana politik terdengar lebih menarik bagi mereka. Filsafat sebagai kegiatan nalar untuk menyingkap tabir ambiguitas segala sesuatu tidak lebih dari sekadar omong kosong. Sehingga dari sekian banyak orang, hanya segelintir yang hendak menaruh perhatian lebih pada filsafat. Padahal darinya lah pola pikir radikal, spekulatif, dialektis dan sistematis terbentuk.   Hingga akhirnya, sejarah me ngafirmasi   pengaruh besa...

Ajaran Sains Filsuf Pluralis

Gambar
Sejak awal kemunculan filsafat Yunani, rasio telah menjadi landasan dasarnya. Sehingga membuahkan pendirian bahwasanya realitas seluruhnya itu bersifat satu; monisme. Hal ini, tentunya akan mengesampingkan segala perubahan dan pluralitas yang disaksikan oleh panca indra. Dalam artian, paham monisme telah menjadikan panca indra sebagai tumbal dari ketajaman rasio yang selama ini digandrungi oleh para filsuf Yunani—sejak zaman Thales. Terutama dalam menentukan arkhe alam semesta. Ajaran ini mulai matang di tangan Parmenides (baca artikel sebelumnya). Karena ialah yang pertama kali menguraikan ajaran ini dengan gamblang—melalui konsep ontologinya. Argumen Parmenides kemudian dianggap ekstrem oleh sebagian filsuf setelahnya. Berangkat dari kritik ini, muncullah antitesa terhadap ajaran monisme, sebagai wujud ketidakrelaan dalam mengorbankan kesaksian pancaindra. Antitesa ini kelak akan disebut aliran pluralisme. Namun, Ketidaksepakatan mereka akan prinsip Parmenides, tidak membu...